Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Usaha-Usaha Perekonomian
pada masa pemikiran Abu Asy-Syaibani dengan usaha perekonomian saat ini di
daerah sekitar (Metro)
Dosen Pengampu: Upia
Rosmalinda, M.S.i

Disusun oleh:
Atikah Nurul Hidayati (1602100011)
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
TAHUN 2016/2017
Usaha-Usaha Perekonomian pada masa pemikiran Abu Asy-Syaibani dengan
usaha-usaha perekonomian saat ini di daerah sekitar (Metro)
Disini saya akan menjelaskan tentang
perbandingan usaha-usaha perekonomian pada masa ibnu Asy Syabani dengan
usaha-usaha perekonomian pada masa sekarang di daerah sekitar saya yaitu
Metro,Lampung.
Asy-Syabani membagi usaha
perekonomian menjadi empat macam, yaitu sewa-menyewa, perdagangan, pertanian,
dan perindustrian. Dari keempat usaha perekonomian tersebut, Asy-Syabani lebih
mengutamakan usaha pertanian. Menurutya pertanian memproduksi berbagai
kebutuhan dasar manusia yang menunjang dalam melaksanakan berbagai
kewajibannya. Dalam perekonomian, petanian merupakan suatu usaha yang mudah
untuk memenuhi hidup. Allah SWT telah menyediakan sawah dan ladang untuk
bercocok tanam. Dan semua makanan yang kita makan merupakan hasil dari
pertanian.
Pada masa ibnu Asy-Syabani pertanian
merupakan peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Pendapatan daerah
banyak diperoleh dari usaha pertanian. Produk-produk pertanian yang dihasilkan
merupakan produk yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Para petugas
pemerintahan dan para petani bekerja sama dalam memajukan sektor pertanian.
Mereka sangat mengupayakan hasil panen dengan maksimal dengan cara penanaman
dan perawatan serta pengolahan hasil panen dengan sebaik mungkin. Ketika hasil
panennya baik otomatis penghasilan petani meningkat dan pajak dari hasil panen
pun menjadi lebih banyak untuk disetorkan kepada petugas pemerintah pada masa
ibnu Asy-Syabani.
Namun saat ini di daerah sekitar
saya yaitu Metro usaha pertanian semakin tidak produktif. Hal itu disebabkan
karena berkurangnya lahan untuk pertanian karena akibat alih fungsi lahan
menjadi sektor pembangunan dan perindustrian. Jika produktifitas pertanian di
Metro semakin menurun maka Metro akan sulit untuk mendapatkan bahan pokok
makanan manusia untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Metro harus menerima dan
mendapatkan bahan pokok makanan seperti beras, tepung, jagung, bahan makanan
serta sayuran dan lain sebagainya dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan
pangan pokok penduduk Metro.
Perekonomian Metro terus tumbuh yang
menunjukkan perekonomian Metro cukup dinamis. Semua sektor tumbuh dan
pertumbuhan yang tertinggi berasal dari sektor perdagangan dan jasa.
Perekonomian yang baik diharapkan dapat membawa dampak yang positif kepada
kesejahteraan rakyat sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat
menurunkan pengangguran dan meningkatkan pendapatan agar terjadi penurunan
kemiskinan. Pertumbuhan yang disertai penurunan pengangguran dan kemiskinan
merupakan ciri pertumbuhan ekonomi yang maju dan berkualitas.
Selama 10 tahun pemekaran berjalan
Metro mampu mengembangkan diri menjadi kota yang maju dari aspek pembangunan
infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Metro memiliki
infrastruktur yang relatif teratur dalam tata ruang maupun tata kota.
Metro juga dikenal sebagai kota pendidikan. Pemerintah Metro sangat
memperhatikan sistem pembelajaran untuk mendidik anak-anak bangsa ini.
Pemerintah sangat mendukung baik dari segi meterial ataupun dukungan. Pejabat
pemerintah sering melakukan peninjauan terhadap sekolah-sekolah yang ada di
Metro. Guna untuk memantau bagaimana sistem pendidikan yang telah terjadi serta
selalu berusaha memenuhi segala sarana dan prasarana yang diperlukan oleh siswa
dan siswi Metro. Tak hanya membutuhkan sarana dan prasarananya saja tetapi
ditunjang dengan tenaga pengajar yang baik. Jika sistem pengajaran yang
diterapkan oleh pengajar baik maka siswa/i dan mahasiswa/i akan belajar dengan
baik dan paham atas materi yang disampaikan. Kota Metro sangat mengharapkan
pemuda-pemudi nya dapat tumbuh dan menjadi anak-anak penerus bangsa yang hebat.
Metro menjadi pusat perdagangan dan
perekonomian masyarakat disekitarnya.
Pusat perekonomiannya dapat dilihat dari banyaknya lembaga keuangan perbankan
baik lembaga keuangan konvensional maupun syariah yang beroprasi di Metro.
Setiap lembaga keuangan berlomba-lomba mencari nasabah dengan sebanyak mungkin.
Semakin banyak warga yang menabung atau menyimpan deposito kepada suatu lembaga
keuangan tesebut maka perputaran uang terhadap lembaga keuangan tersebut tetap
berjalan dengan lancar dan baik.
Perbedaan pada masa Ibnu Asy-Syabani
lebih mengutamakan pertanian dalam usaha melanjutkan perekonomiannya untuk
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekitar sedangkan untuk di Metro semua sektor
berjalan dengan baik namun sektor perdagangan dan jasa menjadi sektor yang
paling utama saat ini.
Pusat perdagangan di Metro tersebar dibeberapa tempat. Perdagangan
barang jadi, elektronik, bahan pangan, tekstil, serta bahan sekunder lainnya
dapat ditemukan di Metro. Metro menjadi sasaran masyarakat untuk mencari
kebutuhan hidupnya baik masyarakat lokal Metro maupun dari luar Metro seperti
dari Lampung Tengah, Lampung Timur, dan lainnya. Letaknya yang strategis dan
kondisi keamanan serta jalan menuju lokasi yang mudah dan kondusif membuat
perdagangan di kota ini menjadi prospek yang sangat menjanjikan.
Bagi penggemar atau pemburu otomotif kompleks pertokoan sumur
bandung merupakan tempat berburu onderdil dan aksesoris lainnya. Segala
peralatan kendaraan dijual disana dijual dengan harga yang sesuai dengan
barangnya sehingga banyak warga yang membeli ditempat tersebut baik warga lokal
Metro maupun luar Metro.
Pusat perdagangannya terletak pada Pasar Cendrawasih, Shoping Centre
dan Mega Mall. Disana kita dapat menemukan berbagai jenis barang barang pangan
baik makanan pokok, bumbu dapur maupun jajanan pasar yang sehat, enak dan
murah. Barang yang dibeli oleh konsumen tidak hanya digunakan untuk
kebutuhannya sendiri, melainkan juga dijual kembali kepada masyarakat lain baik
dalam bentuk yang masih mentah ataupun dijual setelah diolah menjadi makanan
yang nikmat.
Tekstil merupakan barang yang sangat penting setelah masalah pangan.
Seluruh masyarakat membutuhkan tekstil (bahan pakaian). Mulai dari bayi yang
baru lahir, anak-anak, remaja, orang dewasa serta orang tua sangat membutuhkan pakaian untuk dikenakan
ditubuh. Banyak sekali model-model pakaian yang di jual di Pasar Metro mulai
dari pakaian biasa, seragam sekolah, baju syar’i serta pakaian untuk sholat
banyak dijual di Metro. Model-model pakaian yang indah menjadikan konsumen yang
datang tidak hanya penduduk lokal saja. Tak hanya pakaian yang sudah jadi Metro
juga mejual berbagai jenis bahan pakaian seperti batik, bahan kebaya serta
bahan untuk seragam sekolah. Harga yang ditawarkan pun sesuai dengan jenis
barang yang dijual.
Ketika masyarakat membutuhkan obat-obatan Metro pun menyediakan
beberapa apotik yang tersebar diberbagai tempat. Apotik menyediakan obat-obatan
sesuai dengan resep dokter dan izin dinas kesehatan. Sehingga memudahkan
masyarakat yang sakit untuk membeli obat.
Kebutuhan manusia akan elektronik sangat tinggi. Hampir setiap warga
memiliki alat elektronik. Hanya sedikit warga yang tidak memiliki alat
eletronik. Di zaman yang serba modern ini rata rata setiap rumah memiliki
televisi, radio, pendingin makanan, mesin cuci, serta alat elektronik lainnya
yang membantu dan mempermudah masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Peralatan elektronik merupakan barang yang banyak dicari oleh konsumen baik
dari Metro maupun dari luar Metro.
Hampir setiap masyrakat memiliki handphone , bahkan anak-anak yang
seharusnya belum mengenal handponpun sekarag sudah lancar memainkannya. Ada
dampak positif dan negatif yang terjadi jika kita menggunakan handpone. Banyak
informasi yang dapat dengan mudah kita dapatkan melalui handpone tetapi jika
penggunaan yang salah dapat menyebabkan dampak yang negatif dan dapat merusak
karakter dan pemikiran anak-anak bangsa. Seperti yang kita ketahui saat ini
ketika sedang berkumpul dengan sanak saudara maupun dengan teman-teman
kebanyakan orang lebih sibuk terhadap handphonenya masing-masing. Itu dapat
mengakibatkan berkurangnya rasa solidaritas, sosial dan kebersamaan antar
sesama manusia.
Ketika kita memiliki handpone otomatis kita membutuhkan pulsa atau
kuota internet untuk berkomunikasi. Di Metro kita dapat dengan mudah menemukan
konter-konter pulsa yang menjual pulsa dan kuota internet. Apalagi di sekitar
kawasan kampus yang banyak terdapat pemuda dan pemudinya. Setiap hari
konter-konter tak pernah sepi dari pembeli. Rata-rata pembelinya yaitu siswa
SMA dan mahasiswa ataupun mahasiswi.
Tak hanya pasar tradisional saja metro memiliki pasar swalayan (modern)
yaitu seperti Chandra, Pb, Giant, Alfamart, Indomart dan pasar modern lainnya.
Di pasar modern pembeli dapat dengan nyaman membeli kebutuhannya tanpa harus
menawar harga serta berdesak-desakan seperti di pasar tradisonal. Namun harga
yang dijual di pasar modern biasanya lebih mahal dibanding dengan pasar
tradisional. Barang-barang yang dijual di pasar modern tak kalah lengkapnya
dengan pasar tradisional. Barang bahan pangan pokok baik mentah ataupun yang
sudah siap santap pun dijual. Pakaian, seragam sekolah, peralatan solat serta
alas kaki untuk melindungi kaki pun terjual disana. Peralatan masak, produk
kecantikan serta barang barang penunjang kehidupan pun terjual disana.
Setiap hari Metro tak pernah sepi. Khususnya ketika pagi hari
keadaan pasar sangatlah ramai penjual dan pembeli berinteraksi guna memenuhi
kebutuhannya. Tak hanya warga Metro saja yang berada disana tetapi warga dari
daerah lain pun banyak yang membuka usaha di pasar Metro. Dari para penjual
yang membuka usaha di pasar, pemerintah dapat meminta pajak ataupun
retribusinya. Setiap hari ada petugas yang bertugas menagih retribusi kepada
para penjual untuk anggaran pendapatan daerah.
Tak hanya sektor perdagangan, Metro pun memiliki sektor
perindustrian juga seperti pada zaman ibnu Asy-Syaibani. Namun keadaan sektor
perindustrian tidak begitu menonjol. Karena kebanyakan para penjual yang
menjual barang dagangannya diambil dari luar daerah Metro seperti Lampung
Tengah dan Lampung Timur dan kebanyakan pedagang hanya menjual saja tanpa memikirkan
proses pembuatan atau produksinya.
Pada malam hari, aktivitas perekonomian di Metro tak pernah
berhenti. Taman kota, lapangan samber, pinggiran pertokoan serta hampir setiap
lintas jalan yang ramai berubah menjadi pusat makanan serta jajanan yang selalu
ramai pengunjung. Makanan yang dijualpun beraneka ragam baik makanan berat
maupun makanan ringan seperti gorengan, martabak, tahu bulat, sosis bakar,
jasuke, nyokelat, dan makanan ringan lain yang sangat enak.
Di Metro juga terdapat sektor yang bergerak dalam usaha jasa.
Seperti jasa pendidikan, jasa pemotretan, jasa pengetikan, jasa kursus, jasa
design dan jahit pakaian, jasa laundry, dan lain sebagainnya. Jasa-jasa
tersebut sangat dibutuhkan oleh orang yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan
tugas ataupun pekerjaannya. Di Metro banyak terdapat tempat bimbingan belajar
dimana para orang tua yang sangat menginginkan anaknya lebih pintar dalam
belajar agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Jasa kursus menjahit, kursus
menyetir serta kursus yang lainnya untuk menambah skill atau kemampuan
seseorang agar kehidupan perekonomiannya menjadi leboh baik. Seseorang yang
memiliki kemampuan yang lebih maka hidupnya akan lebih baik dan tercukupi
kebutuhan hidupnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha perekonomian yang ada di
Metro berbeda dengan pada masa ibnu Asy-Syaibani. Pada masa Asy-Syaibani
usaha-usaha perekonomiannya seperti sewa-menyewa, perdagangan, pertanian, dan
perindustrian. Dari keempat usaha perekonomian tersebut, Asy-Syabani lebih mengutamakan
usaha pertanian. Menurutya pertanian memproduksi berbagai kebutuhan dasar
manusia yang menunjang dalam melaksanakan berbagai kewajibannya.
Sedangkan di Metro usaha-usaha perekonomian lebih mengutamakan
kepada sektor perdagangan serta jasanya. Di Metro tidak mengutamakan sektor
pertanian karena berkurangnya lahan untuk pertanian karena akibat alih fungsi
lahan menjadi sektor pembangunan dan perindustrian. Jika produktifitas
pertanian di Metro semakin menurun maka Metro akan sulit untuk mendapatkan bahan
pokok makanan manusia untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Sehingga pertanian
di Metro belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh masyarkatnya.
Metro yang tidak dapat memproduksi bahan pangan secara banyak maka
penjual bahan pokok makanan membeli dari daerah lain kemudian dijual kembali di
Metro untuk kebutuhan pangan masyarakat Metro. Sehingga terdapat beberapa pihak
yang saling menguntungkan dan tidak merugikan pihak manapun. Jadi Metro dalam
memenuhi kebutuhan dan kelangsungan ekonominya banyak dengan cara berdagang.
Komentar
Posting Komentar